PP. MUS
  • Home
  • Profil Pondok MUS
    • Profil Pondok Putri MUS
    • Profil Ma’had Tarbiyatul Athfal
  • Artikel
    • Kabar Haul
    • Berita
    • Fatawa
    • Hilyah
    • Sekitar Pondok
  • Bahtsul Masail
  • M3S
  • Musyawaroh Kubro
    • MK ke-36
    • MK ke-37
    • MK ke-38
    • MK ke-39
    • MK ke-40
    • MK ke-41
    • MK ke-42
    • MK ke-43
    • MK ke-44
    • MK ke-45
    • MK ke-46
    • MK ke-47
    • MK ke-48
    • MK ke-49
    • MK ke-50
  • Informasi
  • Pendaftaran Santri Baru
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil Pondok MUS
    • Profil Pondok Putri MUS
    • Profil Ma’had Tarbiyatul Athfal
  • Artikel
    • Kabar Haul
    • Berita
    • Fatawa
    • Hilyah
    • Sekitar Pondok
  • Bahtsul Masail
  • M3S
  • Musyawaroh Kubro
    • MK ke-36
    • MK ke-37
    • MK ke-38
    • MK ke-39
    • MK ke-40
    • MK ke-41
    • MK ke-42
    • MK ke-43
    • MK ke-44
    • MK ke-45
    • MK ke-46
    • MK ke-47
    • MK ke-48
    • MK ke-49
    • MK ke-50
  • Informasi
  • Pendaftaran Santri Baru
No Result
View All Result
PP. MUS
No Result
View All Result
Home Hilyah

Derajat Yang Hampir Setara Rosul

Qodim Rahman Hadi by Qodim Rahman Hadi
29 Oktober 2015
in Hilyah
0
16
SHARES
82
VIEWS
BagikanCuitkanWhatsapp

Ulama’ sebagai tonggak kekuatan islam sudah seharusnya ditempatkan pada posisi teratas dalam strata sosial. Mereka sebagai pewaris para nabi sudah seharusnya mendapat penghargaan tertinggi. Dengan tingkat kepedulian dan khidmah mereka pada masyarakat, pendidik yang bukan hanya ideologi namun juga moral, sebagai tauladan, mereka patut dimuliakan bahkan diidolakan.

Seiring dengan perputaran roda kehidupan, ternyata kita banyak mendapati fakta sosial yang justru bertolak belakang dengan itu. Manusia tampak lebih mengidolakan tokoh lain, mereka lebih menghormati orang yang identik dengan kebebasan finansial, mereka bahkan gengsi mendudukkan anaknya bersama para ulama’ pesantren. Mereka lebih percaya pada orang dengan basic yang non ulama’, padahal jelas sekali disebutkan dalam al-qur’an:

[arabic-font]وَمَا أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ إِلَّا رِجَالًا نُوحِي إِلَيْهِمْ فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ[/arabic-font]

Kami tiada mengutus Rasul-Rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang-laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, Maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu (ulama’), jika kamu tiada mengetahui. (QS. Al-Anbiya: 7)

Berangkat dari sinilah kiranya perlu kembali mengkaji derajat keluhuran para ulama’ di sisi Allah. Memahami dan menteladani beliau-beliau itu untuk kemudian menanamkan dalam hati kita cinta pada ahlul ilmi, sebagai washilah agar kita kelak digolongkan bersama para rosul dan para pewarisnya.

Yahya Bin Mu’adz berkata: “ulama’ adalah orang yang paling asih terhadap umat Nabi Muhammad Saw. Kemudian beliau ditanya kenapa bisa demikian. Beliau menjawab: “Orang tua mereka menjaga dan melindungi mereka dari api dunia, sedangkan para ulama’ senantiasa menjaga mereka dari api neraka.”

Dengan demikian kewajiban dan tanggung jawab ulama’ –sebagaimana yang dituturkan oleh Imam Ghozaly dan kebanyakan ulama’- lebih besar dibanding kewajiban dan tanggung jawab orang tua. Kita mungkin tidak dapat lahir dan hidup di dunia ini tanpa kedua orang tua kita, namun tanpa ulama’ kita tidak akan dapat menikmati hidup yang setelah ini, kehidupan abadi yang menjadi pencapaian akhir kehidupan dunia.

Tanpa seorang guru (baca; ulama’) maka apapun yang diberikan oleh orang tua akan mendatangkan kerusakan. Hal ini dikarenakan apa-apa yang mereka berikan justru kebanyakan berupa fasilitas atau kebutuhan- kebutuhan kita di dunia ini. Ironisnya, semua itu kebanyakan membuat kita lalai pada Dzat yang menciptakan bila kita tidak tahu ilmunya, lupa syukur, lupa akhirat, lupa kalau hidup yang saat ini hanyalah perantara hidup setelahnya.

Guru adalah figur yang mengajarkan kita banyak hal tentang kehidupan akhirat. Guru dengan kriteria yang demikian itu adalah sosok guru yang senantiasa mengajarkan ilmu-ilmu akhirat atau ilmu dunia namun ditujukan pada akhirat.

Sayyidina Ali Ra, memberikan perbandingan keutamaan guru dan orang tua dalam sebuah syairnya:

[arabic-font]

رأيت أحقّ الحقّ حقّ المعلّم  #  وأوجبه حفظا على كلّ مسلم

لقد حقّ أن يهدى إليه كرامة  #  لتعليم حرف واحد ألف درهم

 [/arabic-font]

“Aku meyakini bahwa tanggung jawab guru adalah tanggung jawab terbesar. Maka sudah semestinya setiap muslim menjaga dan memberikan hak-haknya. Bahkan sangat benar dan patut diapresiasi bila seorang guru diberi imbalan 1000 dinar hanya karena mengajarkan satu huruf.”

Kedudukan seorang guru hampir setara dengan kedudukan seorang nabi atau rosul. Hal ini karena guru adalah pemegang tongkat estafet serta tanggung jawab nabi dan rosul. Guru bak pelaksana tugas para rosul pasca era kenabian.

Suatu hari Rosulullah Saw pergi keluar bersama para sahabat dan menyaksikan dua majlis yang sedang berlangsung. Salah satu majlis terlihat sedang memohon dan mendekatkan diri pada Allah. Adapun majlis yang lain terlihat sedang mengajarkan ilmu pada para penduduk. Rosulullah berkata pada para sahabat: mereka itu adalah orang-orang yang memohon pada Allah, jika Allah menghendaki akan mengabulkan do’a mereka, dan jika tidak do’a mereka tak akan terkabul. Adapun mereka yang itu adalah orang-orang yang sedang mengajarkan ilmu kepada para manusia. Aku diutus sebagai guru bagi kalian lalu kemudian tugas itu beralih pada mereka. Datangilah mereka itu dan duduklah bersama guru-guru itu.

Diceritakan pula bahwa Syeikh Al-Imam Syamsul A’immah Al-Hilwaniy suatu hari melakukan perjalanan dari Bukhara dan singgah di sebuah dusun selama beberapa hari. Di sana beliau dikunjungi murid-murid beliau kecuali Syeikh Abu Bakar Az-Zaranjariy. Beliau lalu bertanya padanya saat bertemu: “Kenapa kau tak mengunjungiku ?” Syeikh Abu Bakar menjawab: “Aku tidak punya waktu wahai Syeikh, aku sibuk melayani orang tuaku.” Beliau tersenyum dan menimpali:”Kau akan mendapat berkah usiamu, namun tidak cahaya belajarmu.” Do’a itu terkabul dan benar-benar terjadi. Syeikh Abu Bakar lebih sering tinggal di dusun dan tidak sempat mengajar karena kebanyakan para pelajar bermukim di kota.

Cerita ini sebagai bukti bahwa hak seorang guru harus lebih diprioritaskan dari hak orang tua. Sebab kesalahan Syeikh Abu Bakar itulah, beliau akhirnya tidak mendapat keberkahan ilmu, dan telah maklum bahwa keberkahan pasti sesuai dengan syari’at.

Dari sinilah kiranya dapat kita ambil benang merah bahwa para  ulama’ itu sudah seharusnya ditempatkan pada level teratas dalam strata sosial. Kita sebagai seorang muslim, sebagaimana ajaran islam sepatutnya menanamkan dalam hati bahwa mereka para ulama’ adalah pewaris para nabi, dan orang dengan derajat tertinggi setelah Nabi dan Rosul. Mengenalkan mereka pada anak-anak kita, agar mereka senantiasa mengidolakan dan berusaha mencerminkan akhlak-akhlak para ulama’. Syukur-syukur mereka mau bercita-cita menjadi seperti beliau-beliau itu. (qodimrachman)

Tags: derajat ilmukyaiulama'
Qodim Rahman Hadi

Qodim Rahman Hadi

Related Posts

Kalam Hikmah
Hilyah

Kalam Hikmah

1 Maret 2017
Hilyah

1 Maret 2017
Tela’ah Singkat Dampak Negatif Musik
Hilyah

Tela’ah Singkat Dampak Negatif Musik

11 Oktober 2015
Next Post

Haul Masyayikh Sarang Mulai dari Gebyar Pesantren sampai Pengajian Akbar dan Tahlil Bersama

MEMBLOKIR JALAN UNTUK RESEPSI PERNIKAHAN

MEMBLOKIR JALAN UNTUK RESEPSI PERNIKAHAN

Sidang Triwulan I PP MUS; Evaluasi program kerja

Follow Us

  • 19.5k Fans
  • 10.7k Followers
  • 6.2k Subscribers

Recommended

Buktikan Nyali dan Raih Prestasimu

5 tahun ago
PEMOTONGAN POHON KUBURAN

PEMOTONGAN POHON KUBURAN

4 tahun ago
SHOLAWAT SEBELUM ADZAN

SHOLAWAT SEBELUM ADZAN

4 tahun ago

Kredit; dalam Analisa Doktrinal Berekonomi

10 tahun ago

Instagram

  • Segenap Keluarga Besar PP  MUS Sarang Mengucapkan SELAMAT   SUKSES Atas Terpilihnya H  Abdul Hafidz  Alumni PP  MUS    H  M  Hanies Cholil Barro   Putra Kiai Cholil Bisri  Sebagai Bupati   Wakil Bupati Rembang Periode 2021-2026  Semoga Allah senantiasa memberikan taufiq untuk mengemban amanah dengan baik  Aamiin   ppmus  santrisarang
  • KELUARGA BESAR PP  MUS SARANG BERDUKA    M  Luthfil Hakim    Santri aktif PP  MUS   Alamat  Tajen-Pamotan Wafat  23 R  Akhir 1442 H  08 Desember 2020
  • P R O L O G     S T O P I S L A M O P H O B I A      Sejak munculnya peristiwa 9 11 di New York  pada tahun  2001   Islam  telah  menjadi  sasaran empuk serangan Barat  Sebagai akibatnya  Islamofobia telah meningkat dalam intensitas  ruang lingkup  dan dampak yang ditimbulkannya  bahkan seakan telah berubah menjadi semacam agama bagi pembenci Muslim   Terutama  mereka  yang  percaya secara keliru  bahwa Islam adalah kekuatan berbahaya dan kepercayaan bawah sadar akan kebencian  kehancuran  dan keterbelakangan   Pascatragedi di New York tersebut  seruan peperangan terhadap terorisme komunitas Islam seolah-olah menjadi bagian isu penting  untuk  selalu  dibicarakan  Komunitas  Islam  dipandang  sebagai  penyebab segala permasalahan dan secara stereotip mereka menjadi sasaran tuduhan tersebut  Bahkan kejahatan rasial terhadap Muslim dan keturunan Timur Tengah melonjak hingga 1600    Pascaserangan  tersebut  Amerika  sampai mengeluarkan  daftar pendatang yang dicurigai potensial sebagai teroris berlaku mulai tanggal 1 Oktober 2002   Seketika islamophobia mengubur fakta sejarah kontribusi umat muslim barat dan muslim lainnya terhadap kemajuan ilmiah Eropa Abad Pertengahan seperti hasil penelitian medis Al-Razi  Rhazes  dan Ibnu Sina  Avicenna   penulis The Book of Healing  yang digunakan untuk mengajar mahasiswa kedokteran di Eropa selama berabad-abad   Islamophobia sekarang ini merupakan masalah yang sangat penting  Kebencian pada Islam yang telah berubah wujud menjadi banyak kebijakan di beberapa negara  cenderung menjadikan Islam dan umat Islam  sebagai  objek  ketakutan   sebagai  kebencian  yang relatif  tidak  bisa  dipertanggungjawabkan  alasannya   lebih jauh umat Islam bahkan dimarjinalkan dan ditindas   Kendati demikian  untuk bulan ini tim website ppmus com akan mengangkat tema tersebut  Yang insyaallah akan dilengkapi dengan beberapa konten pendukung  seperti komikMUS  Al-Kisah  Mauidloh dsb  Harapannya  semoga dengan upaya kita mengenal apa itu islamophobia menjadi wasilah untuk indonesia negeri tercinta kita agar senantiasa dijauhkan-Nya dari fitnah semacam itu    ppmus  santrisarang  instamagazine
  • P R O L O G     S T O P I S L A M O P H O B I A      Sejak munculnya peristiwa 9 11 di New York  pada tahun  2001   Islam  telah  menjadi  sasaran empuk serangan Barat  Sebagai akibatnya  Islamofobia telah meningkat dalam intensitas  ruang lingkup  dan dampak yang ditimbulkannya  bahkan seakan telah berubah menjadi semacam agama bagi pembenci Muslim   Terutama  mereka  yang  percaya secara keliru  bahwa Islam adalah kekuatan berbahaya dan kepercayaan bawah sadar akan kebencian  kehancuran  dan keterbelakangan   Pascatragedi di New York tersebut  seruan peperangan terhadap terorisme komunitas Islam seolah-olah menjadi bagian isu penting  untuk  selalu  dibicarakan  Komunitas  Islam  dipandang  sebagai  penyebab segala permasalahan dan secara stereotip mereka menjadi sasaran tuduhan tersebut  Bahkan kejahatan rasial terhadap Muslim dan keturunan Timur Tengah melonjak hingga 1600    Pascaserangan  tersebut  Amerika  sampai mengeluarkan  daftar pendatang yang dicurigai potensial sebagai teroris berlaku mulai tanggal 1 Oktober 2002   Seketika islamophobia mengubur fakta sejarah kontribusi umat muslim barat dan muslim lainnya terhadap kemajuan ilmiah Eropa Abad Pertengahan seperti hasil penelitian medis Al-Razi  Rhazes  dan Ibnu Sina  Avicenna   penulis The Book of Healing  yang digunakan untuk mengajar mahasiswa kedokteran di Eropa selama berabad-abad   Islamophobia sekarang ini merupakan masalah yang sangat penting  Kebencian pada Islam yang telah berubah wujud menjadi banyak kebijakan di beberapa negara  cenderung menjadikan Islam dan umat Islam  sebagai  objek  ketakutan   sebagai  kebencian  yang relatif  tidak  bisa  dipertanggungjawabkan  alasannya   lebih jauh umat Islam bahkan dimarjinalkan dan ditindas   Kendati demikian  untuk bulan ini tim website ppmus com akan mengangkat tema tersebut  Yang insyaallah akan dilengkapi dengan beberapa konten pendukung  seperti komikMUS  Al-Kisah  Mauidloh dsb  Harapannya  semoga dengan upaya kita mengenal apa itu islamophobia menjadi wasilah untuk indonesia negeri tercinta kita agar senantiasa dijauhkan-Nya dari fitnah semacam itu    ppmus  santrisarang  instamagazine
  • P R O L O G     S T O P I S L A M O P H O B I A      Sejak munculnya peristiwa 9 11 di New York  pada tahun  2001   Islam  telah  menjadi  sasaran empuk serangan Barat  Sebagai akibatnya  Islamofobia telah meningkat dalam intensitas  ruang lingkup  dan dampak yang ditimbulkannya  bahkan seakan telah berubah menjadi semacam agama bagi pembenci Muslim   Terutama  mereka  yang  percaya secara keliru  bahwa Islam adalah kekuatan berbahaya dan kepercayaan bawah sadar akan kebencian  kehancuran  dan keterbelakangan   Pascatragedi di New York tersebut  seruan peperangan terhadap terorisme komunitas Islam seolah-olah menjadi bagian isu penting  untuk  selalu  dibicarakan  Komunitas  Islam  dipandang  sebagai  penyebab segala permasalahan dan secara stereotip mereka menjadi sasaran tuduhan tersebut  Bahkan kejahatan rasial terhadap Muslim dan keturunan Timur Tengah melonjak hingga 1600    Pascaserangan  tersebut  Amerika  sampai mengeluarkan  daftar pendatang yang dicurigai potensial sebagai teroris berlaku mulai tanggal 1 Oktober 2002   Seketika islamophobia mengubur fakta sejarah kontribusi umat muslim barat dan muslim lainnya terhadap kemajuan ilmiah Eropa Abad Pertengahan seperti hasil penelitian medis Al-Razi  Rhazes  dan Ibnu Sina  Avicenna   penulis The Book of Healing  yang digunakan untuk mengajar mahasiswa kedokteran di Eropa selama berabad-abad   Islamophobia sekarang ini merupakan masalah yang sangat penting  Kebencian pada Islam yang telah berubah wujud menjadi banyak kebijakan di beberapa negara  cenderung menjadikan Islam dan umat Islam  sebagai  objek  ketakutan   sebagai  kebencian  yang relatif  tidak  bisa  dipertanggungjawabkan  alasannya   lebih jauh umat Islam bahkan dimarjinalkan dan ditindas   Kendati demikian  untuk bulan ini tim website ppmus com akan mengangkat tema tersebut  Yang insyaallah akan dilengkapi dengan beberapa konten pendukung  seperti komikMUS  Al-Kisah  Mauidloh dsb  Harapannya  semoga dengan upaya kita mengenal apa itu islamophobia menjadi wasilah untuk indonesia negeri tercinta kita agar senantiasa dijauhkan-Nya dari fitnah semacam itu    ppmus  santrisarang  instamagazine
  • PENGUMUMAN    ppmus   santrisarang   pilkada
  •                                                     Segenap Keluarga Besar PP  MUS Sarang Turut Berduka Cita atas Wafatnya  Al-Habib Thohir bin Abdullah Al-Kaaf  Pengasuh Ponpes Darul Hijrah Tegal - Jawa Tengah  Malam Jum at  19 R  Akhir 1442 H    03 Desember 2020 M
  •                                                    Segenap Keluarga Besar PP  MUS Sarang Turut Berduka Cita atas Wafatnya  KH  Qohwanul Adib Munawwar  Masyayikh PP  Langitan  Widang  Tuban  Malam Jum at  19 R  Akhir 1442 H    03 Desember 2020 M
  • Segenap keluarga besar PP MUS Sarang mengucapkan selamat hari guru nasional 2020                                                                                                               Aku lebih mengedepankan guruku daripada orangtuaku   walau kuperoleh darinya kemuliaan dan keutamaan                                                                                                                      Sebab guru merupakan sosok yang mendidik ruh  dan ruh laksana permata  Sedangkang orangtua merupakan sosok yang mendidik raga dan raga bak wadah untuk permata     ppmus  harigurunasional2020  santrisarang

Categories

  • Artikel
  • Bahtsul Masail
  • Berita
  • Fatawa
  • Hilyah
  • Kabar Haul
  • M3S
  • MK ke-36
  • MK ke-37
  • MK ke-38
  • MK ke-49
  • Musyawaroh Kubro
  • Sekitar Pondok
  • Tak Berkategori

Topics

berita biogas blokir dampak negatif dapur derajat ilmu energi evaluasi fikih haji haul haul ke-50 hikmah berkurban hukum ibadah idul adha islam Islam Nusantara jabal rahmah jalan Kuljum kyai lomba MGS musabaqah musik musyawarah kubro muwaddaah pembangunan pemikiran pesantren pondok posonan PP. MUS ppmus prioritas resepsi rojabiyyah sarang selesai sidang sosialisasi tarbiyyatul athfal terbarukan ulama'
No Result
View All Result

Highlights

Urgensitas Taat Syari’at dalam Kontestasi PILKADA

Lanjutkan!! Mendukung dan Mempertahankan Calon Bupati Incumbent Bapak H. Hafidz dan Agus H. Hanies Dalam Prespektif Fikih. Edisi kedua disertai tambahan.

Maulid; Musim Semi Paling Indah

Portal Waktu PP. MUS

ARISAN BULANAN

SEGAGAH RAJA ROMAWI

Trending

VIRUS CORONA DAN PROTOKOL KESEHATANNYA DALAM PERSPEKTIF SYAR’I
Artikel

VIRUS CORONA DAN PROTOKOL KESEHATANNYA DALAM PERSPEKTIF SYAR’I

by Sokeh Fahmi
1 Januari 2021
0

OLEH : KH. M. SA’ID ABDURROCHIM Pengasuh PP. MUS Sarang Rembang Semua tentu sepakat Covid-19 merupakan persoalan...

URGENSITAS PERAN ORMAS DALAM MENJAGA DAN MEMBELA ISLAM

URGENSITAS PERAN ORMAS DALAM MENJAGA DAN MEMBELA ISLAM

12 Desember 2020

CABUP DARI KOMUNITAS PESANTREN DAN NU (Pak Hafidz Pak Arif dan Bu Khozanah) SEHARUSNYA DIDUKUNG

4 Desember 2020
Urgensitas Taat Syari’at dalam Kontestasi PILKADA

Urgensitas Taat Syari’at dalam Kontestasi PILKADA

30 November 2020

Lanjutkan!! Mendukung dan Mempertahankan Calon Bupati Incumbent Bapak H. Hafidz dan Agus H. Hanies Dalam Prespektif Fikih. Edisi kedua disertai tambahan.

24 November 2020

Pondok Pesantren MUS Sarang




Website resmi Pondok Pesantren Ma’hadul ‘Ulum Asy-Syar’iyyah (PP. MUS) Sarang Rembang. Memuat artikel, fatawa, dan kumpulan hasil keputusan Musyawarah Fiqh yang dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya.
PP. MUS »





Terkini

  • VIRUS CORONA DAN PROTOKOL KESEHATANNYA DALAM PERSPEKTIF SYAR’I 1 Januari 2021
  • URGENSITAS PERAN ORMAS DALAM MENJAGA DAN MEMBELA ISLAM 12 Desember 2020
  • CABUP DARI KOMUNITAS PESANTREN DAN NU (Pak Hafidz Pak Arif dan Bu Khozanah) SEHARUSNYA DIDUKUNG 4 Desember 2020
  • Urgensitas Taat Syari’at dalam Kontestasi PILKADA 30 November 2020

Kategori

  • Artikel
  • Bahtsul Masail
  • Berita
  • Fatawa
  • Hilyah
  • Kabar Haul
  • M3S
  • MK ke-36
  • MK ke-37
  • MK ke-38
  • MK ke-49
  • Musyawaroh Kubro
  • Sekitar Pondok
  • Tak Berkategori

[mc4wp_form]

© PP. MUS – Lurus dan Aktual. Konten dilindungi pengurus website PP. MUS.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Artikel
  • Fatawa
  • Hilyah
  • M3S
  • Musyawaroh Kubro
    • MK ke-36
    • MK ke-37
    • MK ke-38
    • MK ke-39
    • MK ke-40
    • MK ke-41
    • MK ke-42
    • MK ke-43
    • MK ke-44
    • MK ke-45
    • MK ke-46
    • MK ke-47
    • MK ke-48
    • MK ke-49
    • MK ke-50
  • Sekitar Pondok
  • Profil Pondok MUS
    • Profil Pondok Putri MUS
    • Profil Ma’had Tarbiyatul Athfal
  • Informasi
  • Pendaftaran

© 2020 JNews - Ma'hadul 'Ulum Asy-Syar'iyyah Sarang Rembang 59274.