PP. MUS
  • Home
  • Profil Pondok MUS
    • Profil Pondok Putri MUS
    • Profil Ma’had Tarbiyatul Athfal
  • Artikel
    • Kabar Haul
    • Berita
    • Fatawa
    • Hilyah
    • Sekitar Pondok
  • Bahtsul Masail
  • M3S
  • Musyawaroh Kubro
    • MK ke-36
    • MK ke-37
    • MK ke-38
    • MK ke-39
    • MK ke-40
    • MK ke-41
    • MK ke-42
    • MK ke-43
    • MK ke-44
    • MK ke-45
    • MK ke-46
    • MK ke-47
    • MK ke-48
    • MK ke-49
    • MK ke-50
  • Informasi
  • Pendaftaran Santri Baru
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil Pondok MUS
    • Profil Pondok Putri MUS
    • Profil Ma’had Tarbiyatul Athfal
  • Artikel
    • Kabar Haul
    • Berita
    • Fatawa
    • Hilyah
    • Sekitar Pondok
  • Bahtsul Masail
  • M3S
  • Musyawaroh Kubro
    • MK ke-36
    • MK ke-37
    • MK ke-38
    • MK ke-39
    • MK ke-40
    • MK ke-41
    • MK ke-42
    • MK ke-43
    • MK ke-44
    • MK ke-45
    • MK ke-46
    • MK ke-47
    • MK ke-48
    • MK ke-49
    • MK ke-50
  • Informasi
  • Pendaftaran Santri Baru
No Result
View All Result
PP. MUS
No Result
View All Result
Home Artikel

Urgensitas Taat Syari’at dalam Kontestasi PILKADA

Tim Website by Tim Website
30 November 2020
in Artikel
0
Urgensitas Taat Syari’at dalam Kontestasi PILKADA
124
SHARES
650
VIEWS
BagikanCuitkanWhatsapp

Oleh : KH. Muhammad Said AR (Pengasuh PP. MUS Sarang Rembang)

Di era reformasi ini, euforia pilkada seolah menjadi magnet kuat yang mampu menyedot perhatian masyarakat luas. Dari beberapa ajang kontestasi pilkada yang berjalan selama ini, selalu saja masyarakat terjebak dalam pertarungan yang menyesatkan. Dengan iming-iming uang dan janji-janji mengatas-namakan kesejahteraan, namun fakta dilapangan jauh dari kenyataan.

Jabatan Politik memang begitu prestisius serta menggiurkan, sehingga wajar saja bila jadi rebutan. Yang pada akhirnya melahirkan rivalitas diantara elite politik dan tokoh-tokoh masyarakat untuk saling berebut pada jabatan-jabatan publik seperti bupati.

Karena itu sekarang ini banyak orang bahkan kiai ada yang menganggap bahwa pilkada tidak ada kaitanya dengan agama dan hukum syari’at. Anggapan itu jelas salah, karena ajaran syari’at islam harus diperhatikan, harus diberlakukan dalam hal-hal yang berkaitan dengan kenegaraan menurut kadar kemampuan, kecuali di negara kafir harby. Adapun ekses-ekses negative pilkada seperti yang disebutkan diatas itu bukan berarti tidak ada keharusan untuk memilih calon bupati yang paling taat syari’at, a’lam, dan aslah.

Memilih apapun dalam syari’at islam itu ada aturannya. Memilih hal yang kecilpun seperti memilih teman, memilih istri, diatur dalam syari’at. Apalagi memilih calon pemimpin seperti Bupati, jelas ada aturannya dalam syari’at. Dalam kitab fiqh dijelaskan semua jabatan publik  baik yang wilayah kekuasaanya luas seperti Presiden, Gubernur, Bupati, atau wilayah kewenangannya terbatas, seperti Qodli, Qoyyim, Nadzir, dan sebagainya. Jabatan-jabatan publik ini harus dipegang oleh orang yang taat syari’at kalau memang sekarang sulit mencari tokoh yang taat syari’at, maka jabatan-jabatan tersebut harus dipegang oleh orang yang Aqollu Fisqon (; paling sedikit melanggar syariat )dan yang lebih pandai dalam permasalahan agama.

Karena itu jika ada orang alim (orang yang mengetahui ilmu agama) dan ada ghoiri alim (orang yang tidak mengetahui ilmu agama), maka kita wajib mendahulukan orang yang lebih tahu ilmu agama dalam penghormatan, memberi kedudukan, jabatan, menjadi imam sholat, dan lain-lainnya. 

Syaikhul Islam Khoiruddin Ar Ramli dalam Fatawinya mengatakan : “ Bagi orang yang minim pengetahuan agamanya meskipun dari suku quraisy hukumnya haram mengajukan diri untuk bersaing dengan orang yang mumpuni ilmu agama karena allah tidak pernah membedakan diantara suku quraisy dengan yang lainnya ”. Hal ini sesuai dengan firman Allah : 

قل هل يستوى الذين يعلمون والذين لا يعلمون

“ Katakanlah: Apakah sama kedudukan mereka yang memiliki pengetahuan ilmu agama dan mereka yang tidak memiliki pengetahuan ilmu agama? “

Dan firman Allah yang lain:

يرفع الله الذين امنوا منكم والذين أوتو العلم درجات

“ Allah akan mengangkat derajat hambanya yang beriman dan hambanya yang mempunyai ilmu agama “

Yang berhak mengangkat derajat hamba hanyalah allah, maka orang yang direndahkan allah akan direndahkannya.(Selesai)

Dan para ulama’ fiqh mengatakan: Bila kita dihadapkan pada pilihan calon, nomer satu calon yang tidak menguasai ilmu agama dan kurang ketaatan syariatnya sementara calon yang kedua cukup pandai penguasaan ilmu agama dan lebih taat syariat, dalam menentukan pilihan ini para ulama’ fiqh sepakat kita harus memilih calon yang nomer dua. Karena jabatan publik seperti Bupati kewajiban serta tanggungjawabnya sangatlah berat, dan semua kebijakannya harus maslahat dan harus amanah. Dan jika jabatan Bupati ini dipegang oleh orang  yang lebih taat syariat dan lebih menguasai ilmu agama, maka dia akan lebih bertanggungjawab dan akan lebih amanah dan maslahah. karena ada dorongan dari agama yaitu dia harus taat syari’at dalam hal bertanggung jawab memimpin rakyatnya sesuai dengan kemaslahatan.

Dan kenapa taat syari’at ini penting, karena Bupati harus menjadi tokoh panutan bagi rakyat dan bawahannya dalam hal akhlak, etika, dan  perilaku keseharian ataupun perilaku dalam mengelola pemerintahan. Karena sebagian tugas seorang Bupati ialah memperbaiki moral masyarakat dan mencegah melakukan tindakan-tindakan negatif, seperti: adu domba, pertengkaran, miras, judi, narkoba dsb.

Bagaimana bisa seorang Bupati memperbaiki moral masyarakat secara maksimal, bila prilaku kesehariannya sendiri tidak baik. Dan prilaku keseharian seseorang bisa baik, apabila mempunyai karakter taat syari’at yang kuat, sehingga dia layak menjadi tokoh panutan masyarakat. Dan ketika Bupati menjadi tokoh panutan maka benar apa yang dikatakan oleh Sayyidina Ali :

“إن الله ليزع بالسلطان ما لا يزع بالقرأن”

Artinya : “Sesungguhnya Allah mencegah lewat kekuasaan hal-hal yang tidak bisa dicegah lewat Al-Qur’an”.

Karena  itu pilihlah sosok bupati dengan kualifikasi lebih taat syari’at dan cukup penguasaan ilmu agama karena hal ini bagian dari perintah agama dan wujud dari ihya ‘ulum ad-din (menghidupkan ilmu agama) dalam wilayah kepemerintahan. 

Di era otonomi daerah ini, jabatan Bupati banyak godaannya. Oleh karena itu, Bupati yang tidak mempunyai karakter taat syari’at yang kuat, maka jabatan Bupati ini dikhawatirkan hanya untuk kepentingan memperkaya diri. Dan perlu difahami bahwa ketaatan syari’at ini tidak hanya terbatas dalam masalah ibadah, tetapi masalah-masalah yang lain seperti dalam mengelola pemerintahan juga diatur dalam syari’at.

Karena itu, pejabat juga harus taat syari’at seperti harus bertanggung jawab, harus amanah, dan lebih memprioritaskan kepentingan rakyat fakir dan miskin. Dan perlu juga dimengerti, bahwa standar ketaatan syariat ini harus sampai menjadi sifat yang malakah, artinya menjadi tabiat, dengan sifat tabiat ini secara naluriyah dia akan takut dan lari menghindar dari larangan-larangan agama seperti korupsi, dan menyalahgunakan wewenang. Dan dengan sifat malakah tersebut mampu memunculkan dorongan hati yang kuat untuk menjalankan perintah-perintah agama, seperti berbuat kemaslahatan sepenuhnya untuk masyarakat, tidak hanya untuk kepentingan pengusaha yang mendekatinya.

Dan sosok Bupati yang demikian ini, saya yakin muncul dari alumni lembaga pendidikan karakter yang kuat yaitu pondok pesantren. Karena dia memiliki “rem” dan kendali yang kuat yaitu agama untuk tidak melanggar undang-undang negara maupun ajaran agama. 

 Kita dalam menanggapi sosok calon bupati harus bisa jernih, kita jangan apriori mendukung calon yang semestinya kita dukung. Karena hal ini, suatu permasalahan yang tidak bisa kita hindari karena kita dihadapkan pada penentuan pilihan yang harus kita pilih sesuai perspektif fiqh. Setelah menentukan pilihan dan mensosialisasikannya ala kadarnya pada orang terdekat kita, setelah itu terserah, bisa masuk ke wilayah dukung mendukung secara mendalam dan luas atau tidak, kalau dikhawatirkan menimbulkan  kekecewaan karena  calon yang didukung sudah terpilih ternyata tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh mereka. Tentunya hal ini bagi yang mendukung atas dasar ketulusan bukan untuk kepentingan pribadi.

Kita pantas bersyukur nantinya, jika di pilkada yang akan dilaksanakan nanti benar-benar mampu menghasilkan sebuah “harapan terbaik” dari mayoritas masyarakat Rembang. Lebih-lebih jika hal itu dilaksanakan dengan penuh kejujuran dan tidak ada kecurangan dan money-politik, walau hal ini sangat sulit untuk direalisasikan.

Sarang, 15 Rabiul Akhir 1442 H

30  November   2020 M

Tim Website

Tim Website

Related Posts

VIRUS CORONA DAN PROTOKOL KESEHATANNYA DALAM PERSPEKTIF SYAR’I
Artikel

VIRUS CORONA DAN PROTOKOL KESEHATANNYA DALAM PERSPEKTIF SYAR’I

1 Januari 2021
URGENSITAS PERAN ORMAS DALAM MENJAGA DAN MEMBELA ISLAM
Artikel

URGENSITAS PERAN ORMAS DALAM MENJAGA DAN MEMBELA ISLAM

12 Desember 2020
Artikel

CABUP DARI KOMUNITAS PESANTREN DAN NU (Pak Hafidz Pak Arif dan Bu Khozanah) SEHARUSNYA DIDUKUNG

4 Desember 2020
Next Post

CABUP DARI KOMUNITAS PESANTREN DAN NU (Pak Hafidz Pak Arif dan Bu Khozanah) SEHARUSNYA DIDUKUNG

URGENSITAS PERAN ORMAS DALAM MENJAGA DAN MEMBELA ISLAM

URGENSITAS PERAN ORMAS DALAM MENJAGA DAN MEMBELA ISLAM

VIRUS CORONA DAN PROTOKOL KESEHATANNYA DALAM PERSPEKTIF SYAR’I

VIRUS CORONA DAN PROTOKOL KESEHATANNYA DALAM PERSPEKTIF SYAR’I

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Follow Us

  • 19.6k Fans
  • 11.6k Followers
  • 7.1k Subscribers

Recommended

DARI LOMBA KHUSUS SANTRI TA SAMPAI KREASI LAGU DIBA’

DARI LOMBA KHUSUS SANTRI TA SAMPAI KREASI LAGU DIBA’

5 tahun ago

Sidang Triwulan I PP MUS; Evaluasi program kerja

5 tahun ago
RUMUSAN PERDANA MUSYAWAROH KUBRO 51

RUMUSAN PERDANA MUSYAWAROH KUBRO 51

4 tahun ago

Maulidiyah dan Khotmil Qur’an PPP MUS LQ

4 tahun ago

Instagram

  •      Kutipan Mauidloh      Sanad Ilmu Laku Oleh   KH  M  Said Abdurrochim  Sebetulnya mengajar itu tidak terbatas pada membaca kitab itu saja tpi juga memberi contoh dengan praktek langsung  itu termasuk bagian dari mengajar  Dulu para Tabiin banyak belajar kepada Sahabat Qosim yang mencontoh atau belajar perilaku dari Sayyidah Aisyah  Qosim sendiri ini juga ponakan dari Sayyidah Aisyah  Dan Sayyidah Aisyah belajar langsung dari Nabi Muhammad SAW    Para Ulama- ulama terdahulu itu juga belajar perilaku  tidak hanya belajar membaca dari kitab saja  Karena perilaku Ulama-ulama yang di contoh itu perilaku yang sesuai dengan ajaran syariat Nabi Muhammad SAW  Sehingga belajarnya hanya dari perilaku gurunya  seperti sholatnya bagaimana  adab makannya bagaimana  berjalannya bagaimana itu dicatat dan diistilahkan dengan                   malfudzat  atau                 fuyudlat   Beliau juga menceritakan tetang guru beliau Syekh Ismail bin Zain yang perilakunya sesuai dengan syariat    ppmus  santrisarang
  • Selamat dan sukses atas terpilihnya   Ust  A  Faishol Rifqi  sebagai ketua pondok PP  MUS masa khidmah 1442-1443 H    Terimakasih kepada kepengurusan lama yang telah mendarmabaktikan  tenaga pikirannya  demi untuk  kelancaran progam kegiatan yang ada  Semoga kepengurusan baru dalam menjalankan tugas dengan penuh keikhlasan dan ketulusan   KH  M  Said Abdurrochim   triwulan3 21  ppmus  santrisarang
  •     Liputan Khusus      Laporan Triwulan Ke-3   Reorganisasi Kepengurusan PP MUS   Kamis  25 Maret 2021 M  Pondok Pesantren Ma   hadul Ulum Asy-Syar   iyyah  PP MUS  Karangmangu Sarang Rembang mengadakan sidang Triwulan ke-3 sekaligus pemilihan ketua pondok masa khidmah 2021-2022 M  Sidang ini merupakan sidang terakhir di tahun ajaran 2020-2021 M    Sidang dimulai pada pukul 21 30 WIB  tepatnya setelah pelaksanaan lailatul ijtima    yang disentralkan di Gedung Auditorium PP MUS Sarang  Acara ini dihadiri oleh KH  M  Sa   id Abdurrochim selaku pengasuh PP  MUS dan didampingi oleh KH  A  Faishol Mu   ith serta segenap Dewan Mustasyar beserta seluruh jajaran kepengurusan pusat     Sidang ini diawali dengan membahas program-program yang terlaksana sekaligus solusi bagi kendala-kendala yang menghambat jalannya program yang telah dicanangkan  Setelah itu dilanjutkan sesi pemilihan ketua pondok masa khidmah 2021-2022 M 1442-1443 H  yang dipimpin langsung oleh K  M  Yasin dari Kragan  Adapun kandidat yang dicalonkan sebagai ketua pondok masa khidmah tahun mendatang adalah Ust  A  Faishol Rifki  Ust  M  Yasin dan Ust  A  Auza   i  Pemilihan pun dilaksanakan melalui voting suara terbanyak     Sidang berakhir tepat pada pukul 24 00 WIB yang ditutup dengan mauidzah sekaligus doa dari KH  M  Sa   id Abdurrochim  Dalam mauidzahnya  beliau berpesan kepada para santri agar lebih ikhlas  semangat dan amanah dalam mengemban tugas  Selain itu beliau juga berpesan kepada segenap pengurus agar bisa menjadi suri teladan yang berkarakter dengan nuansa keilmuan luas berbalut akhlakul karimah     Sudah seharusnya pengurus itu memberikan contoh yang baik  karena contoh itu lebih mengena daripada memerintah tapi tidak memberikan contoh        tutur beliau   fata Njb    kabarmus  liputankhusus   ppmus   santrisarang
  • Hikmah Ziaroh Kubur   Kutipan sambutan Syaikhina KH  M  Said Abdurrochim  Ziarah selain bertujuan    li at-tabarruk     baca   meminta keberkahan  kepada yang kita ziarahi  Juga merupakan bentuk Ta   diyatul haq  memenuhi haq  yang harus kita penuhi karena ada bentuk hubungan kedekatan disebabkan oleh hubungan persahabatan atau hubungan antara orang tua dan anak   Guru kita dan guru dari guru kita  pun juga termasuk orang tua kita karena sudah mencurahkan hatinya untuk mengajar dan membimbing kita agar selamat di dunia maupun di akhirat   Oleh karna itu kita jangan sampai lupa kepada mereka baik yang masih hidup maupun yang sudah wafat  Caranya yaitu dengan mendoakan  baik di Maqbaroh maupun di tempat lain karena haq-haq guru itu harus lebih di penuhi  Dengan adanya kita ziaroh dan berdoa untuknya di dekat pusaranya  ahli kubur akan terhibur kendati diziarohi oleh orang yang dicintai semasa di dunia   njj ppmus com     tahlilumum55   galerihaul   haul55  ppmus   santrisarang
  • Kutipan Mauidhoh Alhabib Alwi bin Ahmad Assegaf  Tuban    Dalam mauidlohnya beliau menyampaikan mengenai jejak para ulama       barang siapa yang menulis biografi ulama niscaya dia akan berkumpul disurga bersama mereka  barang siapa yang membaca karya para ulama dengan adanya cinta yang tinggi itu sama saja menziarohi makam ulama  dan barang siapa berziaroh di maqom para ulama niscaya dosanya akan diampuni selagi dalam perjalan dia tidak mengganggu dan menyakiti orang islam      Bukan hanya itu saja   beliau juga memberikan semangat kepada para santri lewat mauidlohnya                                                                                      Artinya    Cinta kepada orang sholih itu termasuk anugrah dari Allah yang tidak diberikan kepada orang lain        KHDR    tahlilumum55   galerihaul   haul55  ppmus   santrisarang
  • Meski Pandemi  Haul Tetap Diperingati   Tahlil Umum Virtual  Bentuk Takdhim   Syukur Kepada Para Muassis Pendiri  Sebagai penutup rangkaian acara yang diadakan Panitia Haul dan Rojabiyah dalam rangka memperingati haul KH  Ahmad bin Syuaib yang ke-55  Pondok Pesantren MUS mengadakan Tahlil Umum sebagai bentuk rasa takdim dan juga syukur kepada pendiri pondok dan juga para masyaikh yang telah wafat  Acara ini berjalan sesuai protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah   Adapun Haul tahun ini diselenggarakan secara virtual tidak seperti Haul yang biasanya dilaksanakan secara langsung  offline   karna masih dalam kondisi pandemi sehingga tidak dimungkinkan dilaksanakan secara langsung   Acara ini dihadiri oleh para masyaikh Sarang seperti KH  M  Najih MZ  KH  Abdurrozaq Imam dan para masyaikh Sarang lainnya  Juga turut hadir Alhabib Alwi bin Ahmad Assegaf dari Tuban yang merupakan pembicara haul kali ini   Acara ini dimulai pada pukul 13 30 WIB bertempat dimaqbaroh Serut yang dibuka oleh KH  M  Zamrozi Jasri  dilanjut pembacaan Surat Yasin oleh KH  M  Ainul Yaqin dilanjutkan pembacaan Tahlil yang dipimpin lansung oleh KH  Abdurrozaq Imam Lasem setelah itu penyampaian sambutan dari KH  M  Said AR selaku pengasuh Pon-Pes MUS  dalam sambutanya mengenai peringatan haul dan tahlilan yang berlaku di indonesia  Beliau menyampaikan     para ulama tidak asal-asalan dalam membuat adat istiadat apalagi sampai melanggar syariat agama    tutur beliau  Acara ini di akhiri dengan Mauidlotul Hasanah oleh Alhabib Alwi bin Ahmad Assegaf dari Tuban dilanjutkan doa penutup oleh KH  M  Najih MZ   KHDR HBB    tahlilumum55   galerihaul   haul55  ppmus   santrisarang
  • Piala Sang Pemenang  Usai sampai pada babak penyisihan kedua cabang lomba cerkas   rubath II yang tampil sebagai pemenang dengan berhasil memperoleh nilai gemilang 800  Sehingga  dengan jumlah poin tersebut mengantarkan mereka lolos ke babak final bertemu rubath I yang telah lama menunggu  Kedua kubu ini bersaing secara serius di final lomba cerkas sampai atmosfer ketegannya menciptakan suasana tegang ditengah penonton   Namun pada akhirnya rubath II mampu memporeleh nilai yang cermerlang dan berhasil menyabet kemenangan membawa rubatnya meraih juara sekaligus piala juara umum musabaqoh tahun ini  KHDR HBB    mbq55   galerihaul   haul55  ppmus   santrisarang
  • Ada yang Baru di MBQ 2021  Meninjau dari sebuah hadist yang berbunyi                                                                                                                                                                                                     Ditambah dengan keterangan dari Syech Zarkasyi  bahwasanya hukum permainan panahan dan berkuda fardlu kifayah karena keduanya merupakan elemen perang  Segala sesuatu yang hanya dengannya kewajiban bisa terwujud  maka hal tersebut pun menjadi wajib  Dan permainan ini menjadi turunan dari perintah untuk berlomba-lomba dalam kebaikan  Serta mengacu terhadap arahan dari Syaikhina KH  M  Said Abdurrochim Dengan landasan pemikiran tersebut panitia Musabaqoh mengadakan lomba baru yakni  Panahan    NJJ    mbq55   galerihaul   haul55  ppmus   santrisarang
  •    Jika kita mau bangkit  maka kesuksesan akan kita dapatkan     Ust  Achmad Auza   i  Ketua Haul 55   - - -     Menggugurkan diri dalam perlombaan sama halnya menghianati kepercayaan yang diberikan     Ust  M  Abdussalam  Ketua PP  MUS Sarang    mbq55   galerihaul   haul55  ppmus   santrisarang

Categories

  • Artikel
  • Bahtsul Masail
  • Berita
  • Fatawa
  • Hilyah
  • Kabar Haul
  • M3S
  • MK ke-36
  • MK ke-37
  • MK ke-38
  • MK ke-49
  • Musyawaroh Kubro
  • Sekitar Pondok
  • Tak Berkategori

Topics

berita biogas blokir dampak negatif dapur derajat ilmu energi evaluasi fikih haji haul haul ke-50 hikmah berkurban hukum ibadah idul adha islam Islam Nusantara jabal rahmah jalan Kuljum kyai lomba MGS musabaqah musik musyawarah kubro muwaddaah pembangunan pemikiran pesantren pondok posonan PP. MUS ppmus prioritas resepsi rojabiyyah sarang selesai sidang sosialisasi tarbiyyatul athfal terbarukan ulama'
No Result
View All Result

Highlights

Urgensitas Taat Syari’at dalam Kontestasi PILKADA

Lanjutkan!! Mendukung dan Mempertahankan Calon Bupati Incumbent Bapak H. Hafidz dan Agus H. Hanies Dalam Prespektif Fikih. Edisi kedua disertai tambahan.

Maulid; Musim Semi Paling Indah

Portal Waktu PP. MUS

ARISAN BULANAN

SEGAGAH RAJA ROMAWI

Trending

VIRUS CORONA DAN PROTOKOL KESEHATANNYA DALAM PERSPEKTIF SYAR’I
Artikel

VIRUS CORONA DAN PROTOKOL KESEHATANNYA DALAM PERSPEKTIF SYAR’I

by Sokeh Fahmi
1 Januari 2021
0

OLEH : KH. M. SA’ID ABDURROCHIM Pengasuh PP. MUS Sarang Rembang Semua tentu sepakat Covid-19 merupakan persoalan...

URGENSITAS PERAN ORMAS DALAM MENJAGA DAN MEMBELA ISLAM

URGENSITAS PERAN ORMAS DALAM MENJAGA DAN MEMBELA ISLAM

12 Desember 2020

CABUP DARI KOMUNITAS PESANTREN DAN NU (Pak Hafidz Pak Arif dan Bu Khozanah) SEHARUSNYA DIDUKUNG

4 Desember 2020
Urgensitas Taat Syari’at dalam Kontestasi PILKADA

Urgensitas Taat Syari’at dalam Kontestasi PILKADA

30 November 2020

Lanjutkan!! Mendukung dan Mempertahankan Calon Bupati Incumbent Bapak H. Hafidz dan Agus H. Hanies Dalam Prespektif Fikih. Edisi kedua disertai tambahan.

24 November 2020

Pondok Pesantren MUS Sarang




Website resmi Pondok Pesantren Ma’hadul ‘Ulum Asy-Syar’iyyah (PP. MUS) Sarang Rembang. Memuat artikel, fatawa, dan kumpulan hasil keputusan Musyawarah Fiqh yang dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya.
PP. MUS »





Terkini

  • VIRUS CORONA DAN PROTOKOL KESEHATANNYA DALAM PERSPEKTIF SYAR’I 1 Januari 2021
  • URGENSITAS PERAN ORMAS DALAM MENJAGA DAN MEMBELA ISLAM 12 Desember 2020
  • CABUP DARI KOMUNITAS PESANTREN DAN NU (Pak Hafidz Pak Arif dan Bu Khozanah) SEHARUSNYA DIDUKUNG 4 Desember 2020
  • Urgensitas Taat Syari’at dalam Kontestasi PILKADA 30 November 2020

Kategori

  • Artikel
  • Bahtsul Masail
  • Berita
  • Fatawa
  • Hilyah
  • Kabar Haul
  • M3S
  • MK ke-36
  • MK ke-37
  • MK ke-38
  • MK ke-49
  • Musyawaroh Kubro
  • Sekitar Pondok
  • Tak Berkategori

[mc4wp_form]

© PP. MUS – Lurus dan Aktual. Konten dilindungi pengurus website PP. MUS.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Artikel
  • Fatawa
  • Hilyah
  • M3S
  • Musyawaroh Kubro
    • MK ke-36
    • MK ke-37
    • MK ke-38
    • MK ke-39
    • MK ke-40
    • MK ke-41
    • MK ke-42
    • MK ke-43
    • MK ke-44
    • MK ke-45
    • MK ke-46
    • MK ke-47
    • MK ke-48
    • MK ke-49
    • MK ke-50
  • Sekitar Pondok
  • Profil Pondok MUS
    • Profil Pondok Putri MUS
    • Profil Ma’had Tarbiyatul Athfal
  • Informasi
  • Pendaftaran

© 2020 JNews - Ma'hadul 'Ulum Asy-Syar'iyyah Sarang Rembang 59274.